Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Sebatas Coretan

Kembali lagi terulang..saat dimana pikiranku mulai tak dapat ku kendalikan kau tahu? ada satu kata yang ingin ku ungkapkan untuk saat ini.. pertama... AKU MUAK AKAN SEMUA INI kedua AKU TELAH LELAH MERASAKAN SEMUA INI ... dan tahukah kau? aku di sini masih bersembunyi di balik senyumanku aku disini juga masih terus mengingat semua harapanku yang telah kau hancurkan Hal yang sangat ingin kurasakan saat ini aku ingin menghilang sejenak dari segala beban yang terus bersandar di pundakku aku ingin merasakan hembusan angin yang membuat segala keadaan dihadapanku ini menjadi sunyi.. tapi mungkin tak penting memikirkan semua itu untuk saat ini.. Jalanku terlalu panjang dan harus kulewati segala batas impianku entah itu sendiri atau bersamamu...
Gambar
--It's My Photograph--   m y ex pr ess ion in m y s o u l   Created By : Rahmita Laily Muhtadini

Andai Waktu Terhenti

Saat jarum jam berputar 360 derajat Aku diam meratapi setiap bangku-bangku kosong yang terhampar dihadapanku Kala udara kehampaan menyergap, semua terasa kosong Kapankah bisa kutatap lagi kedua bola matanya? Dimanakah aku bisa kembali mendengar getaran suaranya? Mungkin waktu terus berputar Melaju dengan sigap dihadapanku Dan kembali terhenti saat aku terlelap dalam sumur-sumur mimpi malam Kepada sang waktu : Bolehkah aku menghentikanmu? Dan bolehkah aku membunuh setiap detik lajumu hanya untuk menatapnya kembali? Selasa, 18 Oktober 2011 Karya : Rahmita Laily Muhtadini

Tentang Rasa

Perasaan kita terhadap sesuatu terkadang sulit diartikan. Bahkan kita sendiri bingung untuk apa perasaan itu kita rasakan. Tapi, semua yang kita rasa sebenarnya adalah sebuah anugrah. Tentang Rasa by : Rahmita Laily Muhtadini (Ladita Lyfanny Okmei) Andai kau tahu kutuliskan ini semua untukmu Andai kau tahu rasaku tak akan mati Meskipun beribu kali air mata terjatuh Takkan ku biarkan kau ikut menangis Kuungkap semua ini pada setitik asa yang telah kuungkapkan Kau mungkin tertawa karenanya, dan aku merintih karena runtuh harapan Ingin ku berteriak lantang ...  Kusebut namamu dalam sepi malam, agar kau tahu betapa besar rasa Namun satu yang tak kau tahu Dalam hati telah terukir indah Telah kulepaskan penat ini Tinggal waktu ukir nama