KHAS BANYUWANGI

I LOVE BANYUWANGI 


~ Beautiful Culture And Food Of Banyuwangi ~

   Banyuwangi dikenal sebagai kota budaya, memiliki berbagai macam keunikan tradisi serta makanan khas yang tidak akan bisa ditemukan di tempat lain. Penasaran apa saja keunikan dari kota Banyuwangi??


MAKANAN KHAS SUKU OSING, BANYUWANGI


RUJAK SOTO

Ini adalah salah satu makanan yang paling sering dicari wisatawan ketika berkunjung ke kota Banyuwangi. Seperti namanya rujak soto adalah perpaduan dua rasa antara rujak cingur yang disiram kuah soto yang dibuat dengan bumbu khas. Rasanya sangat unik dan menggoda, makanan ini tersedia di berbagai daerah di Banyuwangi. Sekali coba, pasti kalian akan merasa ketagihan.

NASI TEMPONG (SEGO TEMPONG)

Sego tempong adalah makanan khas Banyuwangi yang terdiri dari nasi, sayur-sayuran rebus, lauk pauk berupa: tempe dan tahu goreng, telur dadar goreng, dadar jagung, dan juga sambal ekstra pedas. Kata sego artinya nasi sementara kata tempong berarti tamparan, hal ini disebabkan rasa sambal khas nasi tempong yang sumper pedas dan benar-benar terbuat dari cabe rawit kecil. Makanan ini biasanya dijual saat sore hingga malam hari. Harganya cukup terjangkau, dan rasanya dijamin sangat pedas dan berasa sedang di "tempong" dengan sambal.

Sumber foto : wisata kuliner.com

Sego Janganan ( Nasi Cawuk)

Sego Cawuk artinya nasi yang diambil dengan cara dicawuk atau diambil dengan tangan, artinya penjual akan meracik nasi ini dengan tangan. Sego Cawuk terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda, jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan timun serta dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih dan sedikit asam sehingga rasanya pedas segar. Biasanya ditambahkan dengan kuah pindang khas Banyuwangi yang asam manis segar. Lauk yang disajikan pada nasi cawuk ini antara lain : telur pindang, tahu putih bumbu merah, pepes ikan tongkol, sambal kacang yang pedas, semanggi dan sambel sereh.

PECEL RAWON

Pecel rawon adalah menu yang terdiri dari paduan dua masakan yaitu pecel dan rawon. Nasi pecel yang biasa pada umumnya kita makan, disiram dengan kuah rawon dan dilengkapi dengan tahu goreng, empal yang dimasak kelapa (serundeng) dan peyek udang yang gurih.Rasanya sangat unik dan khas.




Selain makanannya yang khas, Banyuwangi juga terkenal dengan berbagai macam adat istiadat, tarian khas, dan Acara-acara unik  seperti :



ADAT SEBLANG OLEHSARI

Ritual Seblang adalah salah satu ritual masayrakat suku Osing Bnayuwangi, seblang merupakan adat istiadat untuk ritual bersih desa. Diadakan seminggu setelah hari lebaran, penarinya adalah anak gadis perawan yang memiliki darah keturunan penari sbelang sebelumnya. Seorang anak gadis pilihan ini akan menari di pelataran desa selama 7 hari 7 malam, dan biasanya si anak ini akan di masuki arwah tertentu. Ritual yang harus dilakukan sebelumnya adalah keliling ke makam keramat di desa Olehasari serta melakukan keliling kampung. Acara ini setiap tahunnya akan diselenggarakan sebagai acara tolak bala di desa Olehsari. Pakaian yang digunakan penarinya juga khas, sang seblang akan menggunakan pakaian khusus dan kepalanya akan dihiasi mahkota atau "omprog" dalam bahasa using yang teridri dari kembang 7 rupa.


 ADAT KEBO-KEBOAN



Ritual kebo-keboan digelar setahun sekali pada bulan Muharam atau Suro (penanggalan Jawa). Bulan ini diyakini memiliki kekuatan magis. Konon, ritual ini muncul sejak abad ke-18. Di Banyuwangi, kebo-keboan dilestarikan di dua tempat yakni di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. Munculnya ritual kebo-keboan di Alasmalang berawal terjadinya musibah pagebluk ( epidemi – red ). Kala itu, seluruh warga diserang penyakit. Hama juga menyerang tanaman. Banyak warga kelaparan dan mati akibat penyakit misterius. Dalam kondisi genting itu, sesepuh desa yang bernama Mbah Karti melakukan meditasi di bukit. Selama meditasi, tokoh yang disegani ini mendapatkan wangsit. Isinya, warga disuruh menggelar ritual kebo-keboan dan mengagungkan Dewi Sri atau yang dipercainya sebagai simbol kemakmuran.  

Sumber : Dari blog lain 



TARI JEJER GANDRUNG



Tari Gandrung, atau biasa disebut saja dengan Gandrung Banyuwangi adalah salah satu tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Banyuwangi. Oleh karena tarian ini pulalah, Banyuwangi juga di juluki sebagai Kota Gandrung. Tarian ini berkisah tentang terpesonanya masyarakan Blambangan kepada Dewi padi, Dewi Sri yang membawa kesejahteraan bagi rakyat.

Sumber : Dari blog lain

4. BEC ( BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL )



BEC adalah salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah kabupaten Banyuwangi dalam event Banyuwangi Festifal, menampilkan berbagai macam budaya Banyuwangi yang dikemas secara moderen dan berbeda. Acara ini diselenggarakan setiap tahunnya dan memiliki tema yang berebeda-beda, mengangkat budaya banyuwangi. Event ini merupakan acara carnival dengan mengangkat tema budaya asli banyuwangi, di bawakan oleh anak-anak muda Banyuwangi dan para tokoh seniman.





~CIRI KHAS KOTA BANYUWANGI~


- PENGGUNAAN BAHASA OSING/USING KHAS BANYUWANGI 

  Bahasa Using memiliki ciri khas logat dan pengucapan yang unik. Bahasa using menjadi ciri khas dari masyarakat asli suku Osing Banyuwangi. 


Contoh Bahasa Using :

Aku = Isun
Kamu = Riko
Lare = Anak
Bagaimana kabar Anda = Kelendi Kabar Riko?






Slogan " BANYUWANGI JENGGIRAT TANGI" 

Makna slogan ini adalah Banyuwangi adalah kota yang selalu memiliki semangat berkobar-kobar untuk terus hidup dan menjadi lebih baik.



BANYUWANGI 

      The Sun Rise Of Java






            


     







Komentar

Postingan populer dari blog ini

All About Keluarga 'Lontong Kupang'