Sajak Cinta dari Sapardi Djoko Damono

Puisi ini adalah puisi favorit ku, buah karya dari
Sapardi Djoko Damono



AKU INGIN



aku ingin mencintaimu dengan sederhana : 
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya debu 

aku ingin mencintaimu dengan sederhana : 
dengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


Dalam Doaku
(Sapardi Joko Damono, 1989, kumpulan sajak
“Hujan Bulan Juni”)


Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang

semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening
siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening
karena akan menerima suara-suara


Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang
hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya
mengajukan pertanyaan muskil kepada angin
yang mendesau entah dari mana


Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung
gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu
bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan
terbang lalu hinggap di dahan mangga itu


Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang
turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat
di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku


Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit
yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia
demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi
bagi kehidupanku


Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu





puisi diatas romantis dan manis sekali, setiap lariknya menyejukan jiwa. Hingga detik ini pun aku masih menjadikan puisi diatas sebagai puisi penyejuk jiwa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAS BANYUWANGI

All About Keluarga 'Lontong Kupang'