Monologue : We're Talking with eyes, We're Talking with heart

Pagi itu ada gelagat jiwa yang membuat jantung berdegup 100x lebih cepat
Sebuah tatapan mata berhasil membujuk bekunya hati



Pagi itu kulihat senyum mu yang berbeda
Kau bersinar diantara yang paling terang
Kau adalah bintang sirius

Pagi itu mentari tersenyum
Burung-burung bersiul riang

Pagi itu cahaya lilin bernyanyi merdu
Memberi tahu ilalang bahwa bahagia tengah ku dekap....

***

Adakah yang salah dari yang namanya jatuh cinta diam-diam?
Mengagumi seseorang hanya dari jarak yang tak pernah ia sadari
Memulai percakapan lewat sebait doa di awal hari
Menyentuh batin lewat isyarat hati


Tak ada yang lebih tabah dari kesabaran nurani
Tak ada yang paling jujur selain hati kecilmu

Kita sering bertegur sapa lewat tatapan mata
Yang mungkin bagi orang lain hanya sebatas tatapan biasa

Ada pihak lain yang ternyata mengagumi segala kesederhanaanmu
Dan pihak itu adalah sosok yang penuh rahasia

***

Kau tahu apa itu bintang Sirius? Bintang sirius adalah bintang yang paling terang di antara semua bintang. Bintang yang tetap berkilau dengan keindahannya meski langit mulai mendung dalam gelap.

Hai...
Bukankah kita sering bertemu? Bukankah kita saling tahu?
Tapi, bukankah pula kita tak saling kenal satu sama lain?

"Hai..namaku Alexandrovna Marsha Rigelia, Cukup panggil aku Marsha !"


"Hai...kenapa kamu diam saja? Bukankah namamu adalah Sirius?"

" Kalau begitu kita sama-sama sebuah bintang :') Rigel adalah salah satu nama bintang yang paling bersinar, tapi sinarku tak seterang kamu Sirius....nama kamu special, se-special sosokmu!"

" Hai...apa kamu dengar? Aku bicara pada langit malam ini, kita berbincang. Aku melihatmu Sirius, kamu ada di atas sana, dan itu kamu, bintang yang paling terang!"

"Hai Sirius, saat ini aku merasa seperti bermain monolog. Padahal aku berbincang denganmu, hanya saja kamu diam. Karena kita hanya berbincang hanya sebatas lewat tatapan mata dan saling berbisik lewat isyarat hati!"

" Hai Sirius...kau dengar aku? "

" Kenapa kau diam Sirius? Terlalu sulit kah kau dengar gelombang suaraku?"

Sirius pun menjawab :

" Aku sebenarnya juga mendengarmu, hanya saja aku berpura-pura tak menangkap gelombang suaramu!"
"Kau tahu kita tidak saling kenal, dan kita akan tetap seperti ini?"


Marsha :

" Lalu jika kau memang benar mendengarkannya, kenapa kau harus berpura-pura? Bagaimana kah perasaanmu ketika mendengarku? Sampai kapankah kita akan membeku seperti ini?

Sirius tak menjawab, ia tetap menjadi sosok yang penuh rahasia. Sirius akan tetap membeku entah sampai kapan Tuhan akan mengizinkannya mencairkan segalanya.

Marsha :

" Baiklah, Sirius! Jika kau masih memilih untuk membeku, sedang aku masih dalam ketidakpastian...
Aku hanya ingin mengatakan ini padamu : 


" Tetaplah bersinar meski gelap, tetaplah benderang meski mendung, dan tetaplah tersenyum meski jiwa mulai redup ~ Karena kau akan tetap menjadi Bintang Sirius, jagalah sinar terangmu itu Sirius :'')"

" Goodbye :'') Sirius...."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAS BANYUWANGI

All About Keluarga 'Lontong Kupang'