Tidak Ada yang Sia-sia
Beberapa kali aku bertanya, tentang "mengapa aku menjalani apa yang ku jalani sekarang?"
Memperhitungkan soal untung dan rugi dalam menjalani apa yang ku pilih, entah sejak kapan aku memikirkan analisis semacam ini dalam pengambilan keputusan. Mungkin karena sudah beberapa kali kecewa ketika menjalani apa yang ku pilih.
Kadang juga aku bertanya, "mengapa aku merasa amat bodoh dan jatuh pada lubang yang sama, lebih dari satu kali?"
Semua pertanyaan itu menggiringku pada kesimpulan: bahwa yang aku lakukan sebenarnya hanya sia-sia. Sebab dari segi materi-tidak menghasilkan, segi fisik-banyak mengeluarkan energi, apalagi pikira-seringkali dibuat pusing berpikir soal ini dan itu. Aku merasa, kenapa suka sekali menambah masalah dan pekerjaan? Apa aku tidak cukup sadar diri dengan batasan yang aku punya?
Permasalahannya aku seringkali merasa tidak cukup bekerja keras untuk semua yang ku impikan. Tetapi aku juga merasa tubuh dan energi yang ku miliki sebenarnya mampu untuk menjalankan semua. PARADOX
Akhirnya aku memilih berbagi keluh kesah kepada salah seorang teman, yang ku rasa dia cukup tau betapa rumit kesibukanku di masa "dikejar deadline",
"Aku merasa ini semua sia-sia. Tiba-tiba saja apa yang ku perjuangkan dengan susah payah seperti di ujung tanduk. Kalau aku lepaskan satu persatu yang membuatku tidak nyaman, aku merasa sia-sia sudah segala yang ku upayakan selama ini..."
Jawaban yang aku dengar mengejutkan,
"Aku yang tidak setuju kalau kamu bilang semuanya sia-sia. Setiap hal adalah pembelajaran untuk kita. Tidak ada yang sia-sia, kamu sudah punya bekal pengalaman. Sekalipun pengalaman itu masih berupa kegagalan."
Lama aku mencerna pernyataannya.
"Benar juga"
Jika kita tidak mengerti rasanya gagal, artinya kita tidak tahu rasanya mencoba. Pengalaman adalah hal yang lebih berharga dari materi, tidak tampak tapi nilainya jauh melebihi hitungan.
Maka aku sampai pada kesimpulan:
"Tidak ada yang sia-sia atas setiap hal yang diperjuangkan dengan segenap hati, kesungguhan, dan dedikasi. Mungkin sekarang belum terasa, tapi setidaknya aku pulang dengan membawa pengalaman, jadi aku tidak kehilangan apa-apa, dan tentu saja tidak ada yang sia-sia."
Tuhan semesta alam pun, menciptakan segala yang ada di bumi dengan setiap manfaatnya. Mungkin menjadi rantai makanan pada siklus hidup makhluk lain. Barangkali akan menjadi sumber ilmu pengetahuan atau pun sumber pengobatan.
"Nyamuk aja ada gunanya dia hidup. Bukan perkara menginggit manusia, tapi dia adalah rantai makanan untuk cicak atau hewan lainnya. "
Iya, setidaknya aku tahu, dengan menuliskan ini pun, tidak akan menjadi sia-sia. Aku mengalokasikan waktu mengetik tulisan, agar aku bisa mengingat apa yang sudah dilalui. Mungkin juga yang baca dapat insight baru.
Dan tentu saja, menjadi saranaku menuliskan kata-kata atau segala ide yang tersumbat, diam di kepala tanpa faedah.
Sekian.
Rahmita Laily
Komentar
Posting Komentar