Belajar Lebih Peka dari Makan Pop Mie!

 

Hari gini siapa yang tidak mudah tergoyahkan imannya ketika ada temen sebelah makan Pop Mie? Mie instan yang bisa dibawa kemana-mana dengan aroma yang langsung bikin perut keroncongan. Seruputannya yang bikin orang di sebelah ngiler dan langsung buyar konsentrasi.

Makan Pop Mie di dalam ruangan yang isinya banyak orang, sama aja kayak kamu nyebarin aroma kentut. Beracun, menusuk, tepat menyerang KO indra penciuman. Makhluk seruangan bisa gempar sambil ngomel-ngomel bahkan mengumpat.

Meskipun begitu produk ini punya nilai moral yang jarang dibahas. Pernahkah kita sejenak berpikir, bahwa mungkin saja dari makan Pop Mie kita bisa belajar tentang empati dan kepekaan sosial?

Pernah suatu ketika, jam makan siang, aku dan temen sekantor lagi laper banget. Mau beli makan tapi cuaca lagi panas dan kaki mager buat jalan jauh, pilihan hati jatuh pada Pop Mie. Beli mie di kantin terdekat dengan waktu pembuatan super cepat.

Kemudian kami melewati kantor sebelah sambil berusaha nutupin Pop Mie, biar aromanya nggak menyebar kemana-mana. Eh tau-tau orang kantor sebelah nyeletuk :

“Hmm bau mie!” nadanya rada ngegas.


Kita berusaha kalem tetep berjalan.Tapi semakin kita berusaha jalan kalem, orang di kantor sebelah mulai naik darah,

“Siapa yang beli Pop Mie?!”

“Woy baunya astaga!!!”

Desas-desus makin jelas, kita panik, berusaha jalan secepat mungkin. Pop Mie yang lezat dan surga duniawi ini, resmi membuat kami kaget setengah mati.


Sekuat tenaga kami jalan cepet sambil nutupin uap panas mie yang lari kemana-mana. Bawa Pop Mie di siang hari, waktu orang lapar setengah mati itu…rasanya seperti sedang melakukan sebuah dosa besar. Ngeri.

Terlepas dari tanda tanya yang belum usai seperti: “kenapa sih bumbu dan aroma micin Pop Mie bikin orang emosi?”

Produk mie di dalam cup dengan aroma menggoda ini, mengajarkan kita untuk bisa berempati sama orang sekitar, kok bisa? Karena ketika kita makan atau menyebarkan aroma mie secara secara ataupun tidak, itu akan membuat orang lain terganggu. Lagi fokus kerja, tercium aroma pop mie, konsentrasi orang di sebelah langsung buyar.

Jadi, membawa Pop Mie di dalam ruangan yang isinya orang lagi kerja rodi akan mengundang kerusuhan. Ketenangan batin orang-orang sekitar bisa terancam, sehingga memicu mereka untuk mengeluarkan serangkaian sambatan, omelan, bahkan umpatan.

Mie dengan aroma luar biasa ini juga mengajarkan kita kepekaan sosial. Kalau orang yang di sebelah kamu lagi nahan lapar atau bahkan puasa, maka jangan sekali-kali memunculkan percikan hujatan. Sadar diri untuk tidak membuat orang yang sedang diet, lagi nggak makan mie ataupun yang puasa untuk bisa fokus menunaikan apa yang mereka yakini dan jalani. Belajarlah peka melihat situasi dan kondisi, gunakan skill observasimu sebelum bawa-bawa Pop Mie.

Kalau orang di sebelahmu sama-sama nggak makan Pop Mie dan kamu juga nggak ada niatan untuk berbagi, maka lebih baik kamu pindah posisi. Mie ini mengajarkan kita untuk tidak saling mengusik kehidupan orang lain. Aromanya membuat kita belajar untuk memposisikan diri, meletakkan sepatu di kaki orang yang lain. Apakah dengan makan Pop Mie tanpa dosa, tidak akan membuat fokus kerja orang lain terganggu? Apakah tidak ada orang-orang yang terluka karena harus menahan diri dari godaan mie instan?

Jujur saja saya orang mudah ambyar konsentrasinya kalau lagi asik bekerja, lalu seseorang makan pop mie di sekitaran saya. Tadinya nggak merasa lapar tiba-tiba jadi ingin makan mie juga, padahal duit lagi nipis. Lebih kesal lagi saat tenggorokan sedang tidak bersahabat makan micin, tau-tau denger orang nyeruput Pop Mie dengan tampang datar. Apalagi paling berat godaannya kalau lagi puasa, kecium aroma pop mie, rasanya harus berkali lipat menahan diri.

Sabar, sabar, sabar.


Berhubung saya nggak bisa protes kenapa bau Pop Mie bergitu menggiurkan? Padahal aroma mie ini bagi yang memakannya biasa aja, tapi berkali lipat menggoda bagi yang menghirupnya.  Saya ingin menyadarkan diri sendiri juga orang lain yang barangkali sama kesel dan tergodanya. Tolonglah kalau makan Pop Mie tau diri. Bukankah kita dituntut untuk punya empati, kepekaan sosial, dan tidak merecoki kehidupan orang lain?

Kalau kamu mau makan Pop Mie tapi kamu nggak bisa bagi-bagi, paling tidak izin dulu sama orang di sekitar. Kira-kira bakal menganggu apa tidak?

Makan Pop Mie mengajarkan kita tentang memposisikan diri ketika berada di lingkungan sosial masyarakat. Betapa pentingnya menghargai hak-hak kedamaian hidup orang lain dan tidak mengusiknya dengan kepentingan pribadi kita.

Pop Mie mengajarkan kita untuk tidak pelit berbagi rezeki, kalau mau makan enak, bagilah makanan yang sama ke orang-orang di sekitarmu juga. Kalau kamu bahagia menikmati sesuatu, makan jangan lupa untuk melihat sekeliling. Barangkali di luar sana, ada orang yang jiwanya meronta-ronta ingin nyeruput Pop Mie yang lagi kamu makan.

-Rahmita Laily- 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAS BANYUWANGI

All About Keluarga 'Lontong Kupang'