Sajak daun-daun yang patah
Daun-daun yang patah pada ranting kesepian
Daun-daun yang patah, lalu tumbuh
Untukmu, kukatakan, masa muda adalah metamorfosa
Untukku, kaukatakan, masa muda hanyalah ilusi
Kepada senja:
Hari-hari mulai sunyi
Dimana bangku-bangku menjadi kosong
Yang lapuk menjadi layu
Yang terhempas, dan dihempaskan
Adakah kau tau, wahai senja?
Bahwa rindu diam-diam menggeliat
Menyentuh pelan dalam tembokku
Apa kau tau itu, hai senja?
Bagilah sebentar berat pundakmu
Biar tak pincang sebelah, kau berjalan
Bicara saja meski tak perlu
Lewat kata-kata tak berbatas
Sudahi saja semua, katamu
Lalu aku menjadi abu dalam arang
Kemudian melebur dalam udara
Terimakasih, untukmu yang tak pernah datang
Komentar
Posting Komentar