Kaleidoskop of my life on 2017


Setahun ini membawaku beretemu dengan perjalan hidup yang tak terkira. Demi mengenang yang akan lupa, aku ingin menuliskannya. Ada banyak kejadian yang membuatku tersadar dan menemukan “AHA MOMENT” yaitu, kejadian yang membuat diri kita terilhami, tercerahkan atau bahkan terinspirasi. Selamat menjelajah pada yang sudah terjadi.


Januari

Awal tahun diwarnai dengan deru haru drama kegiatan Character building beswan djarum di Bandung,  yang bertempuk dengan kegiatan UAS untuk mata kuliah desain training. Aku ingat sampai muncul perselisihan dalam anggota kelompok, kebimbangan antara berangkat atau diam di tempat. Berbagai kemungkin dan perhitungan dipertimbangkan, aku memilih untuk bernogosiasi dengan dosen demi berangkat CB di batch 4. Perjuanganku tidak sia-sia, setelah tiga hari dihujani latian keras oleh pasukan khusus ala tentara, badan remuk redam, serta telinga yang tergiang dengan paduan suara Meriam, tembakan, dan juga para setan, kami (regu 10, yang anggotanya paling sedikit) pulang dengan membawa plakat penghargaan red ribbon team.
Perempuan Tangguh Beswan Malang, CB batch 4

Menerima Penghargaan Red Ribbo Team Wuith Mas Danny (Pembina Beswan Regional Semarang)

Touchdown di Bandara foto ala-ala

Beswan Djarum 32 Regional Surabaya di CB batch 4




Februari



Pada bulan ini aku ketemu lagi sama teman se-genk zaman SD. Jadilah kita reunion kecil, main ke air terjun sambil nyemplung plus kumpul-kumpul bareng. Terpisah bertahun-tahun, akhrinya ketemu lagi dalam keadaan uda jadi perempuan seutuhnya, dulunya kita tomboy berjamaah. hihi
4 orang dari 10 anggota genk zaman SD


Hari-hariku disibukkan dengan perpaduan nikmat yang melelahkan antara kuliah, menjadi asisten mata kuliah praktikum 6 sks, sekretaris di Psychology Club, panitia persiapan seminar nasional, magang untuk aplikasi minor psikologi industri organisasi dan segenap rutinitas praktikum yang menggiurkan. Gara-gara proses magang aku jadi belajar bagaimana cara strategi marketing yang baik dan menarik minat konsumen dengan menjadi SPG elite ala-ala tanpa dandanan menggoda, cukup modal keramahan dan kicauan berbobot.





Maret

Dilalui dengan letupan kebahagiaan karena acara terakhir program softskill beswan Leadership Development. Aku dipertemukan dengan idola masa kecil “Rosiana Silalahi” bukan hanya nonton, kali ini diberi kesempatan untuk ngobrol, tanya jawab, mendengarkan tips and trick public speaking, dan diberi penilaian ketika sesi praktek presentasi. Kepercayaan diri saya tumbuh, seperti menemukan potongan impian masa lalu, sekaligus menemukan tempat yang tepat untuk menunjukkan bakat terpedam. Aku menjadi salah satu speaker dalam debate compettion, Alhamdulillah berkat kerja keras tim kami pulang dengan plakat penghargaan “the winning team”. Bukan Cuma itu, aku menemukan sahabat dan teman baru dari berbagai daerah di Indonesia, dulu pernah berangan bisa punya teman akrab orang Papua dan Aceh, dan semua itu terwujud. Bahagia sekali.








April

Menjalani keseharian yang melelahkan untuk menjadi asessor praktikum konseling. Menemukan manusia dalam wujud mahasiswa yang antik dan unik dengan beragam perangai juga masalah, merajut kepingan cerita tentang omelan, protes, masukan, bahkan kritikan membangun. Suka duka menjadi asisten pun diselami.


Mei

Petualangan baru lagi, akhirnya saya menginjakkan kaki di tanah BALI, impian masa kecil yang baru terwujud justru ketika saya pindah dari Banyuwangi. Bali mempertontonkan dirinya dengan keindahan senja di pantai tanah lot, mempertemukan saya dengan anak debat psikologi berbagai universitas karena kompetisi debat psikologi di Univ. Udayana Bali. Sekaligus memberikan tamparan halus untuk terus mengasah kemampuan dan berlatih bicara dengan data dan elegan. Pertama kalinya bali membuat saya menyebrangi lautan, menikmati deburan ombak, serta angina laut kencang yang memabukkan.

Mei juga memberikan kejutan untuk petualangan di usia yang baru.


Sebelum menyebrangi lautan untuk pulang

Tim A dan B psikologi Univ. Muhammadiyah Malang di Tanah Lot

Tukeran Almamater dulu ya





Juni

Tidak ada yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni.

*Eh maaf ralat

Tidak ada yang lebih tabah dari ujian semester di bulan Juni

Membuat ku suskes mules dan kena teguran dosen dalam momen laporan pertanggung jawaban magang. Sekaligus purnalah sudah tugas saya jadi sekretaris Psychology Club dan Asisten Laboratorium pada bulan ini. Beban dan tangisan lelah itu bermuara juga.

Asisten Lab yang akhirnya purna tugas


Juli

Pertemuan, keseruan dan perjalanan baru dimulai. Impian untuk menjajal bekerja freelance di biro/konsultan psikologi terwujud. Aku diterima bergabung di salah satu lembaga konsultan psikologi. Berperan menjadi tukang nge test alias tester, membuatku mengenal banyak rekan baru dari berbagai universitas di Malang, sekaligus membawaku menjelajahi kota demi kota dalam waktu singkat dengan jam tidur dan pekerjaan yang cukup menantang, melihat potret pendidikan dari beragam daerah. Sejak bulan itu aku terus terbawa dan bergerak menyinggahi: Lamongan, Probolinggo, Pagak (Malang Selatan), Sumenep, Situbondo, Turen(Malang Selatan)
Sumenep



Agustus

Pengabdian yang sudah ditunggu-tunggu, terjadi juga-KKN. Bahagia menemukan potongan siapa diriku yang sebenarnya, lewat pembelajaran mengabdi selama satu bulan di eks lokalisasi lereng gunung kawi Malang. KKN membuarku paham bahagia yang sesungguhnya itu seperti apa. Menelisik kehidupan bocah-bocah desa dengan sejuta senyum, harapan juga impian. Membekali pengalaman hidup bagaimana menghadapi beraneka macam sifat orang.  Pengalaman itulah yanag membuatku bertekad untuk tidak berhenti belajar, mengasah serta memperbaiki diri.








September

Bulan ini benar-benar ku tunggu untuk mulai menulis proyek impian: menggarap novel dengan cara yang lebih terstruktur. September membuatku berhasil selangkah, mewujudkan angan-angan masa lalu, aku mengajak ketujuh orang sahabat terdekat yang sudah kupilih untuk melahirkan komunitas sosial-pendidikan dan self develompement “I care, I share” pada 11 September 2017. Sekalipun baru lahir dan belum berhasil menjalankan satu pun kegiatan, tapi keberadaan “I care I share” setidaknya membuatku ingin segera menjalankan ide-ide untuk berbagi pengalaman, rezeki dan kebahagiaan. Tidak hanya itu, untuk pertama kalinya aku diberikan kesempatan menjadi fasilitator bersama salah satu rekan dalam acara sosialisasi hasil psikotes pada sekitar 300-an siswa SMA di Turen, Malang Selatan. Rasanya mimpiku untu menjadi public speaker terasa semakin dekat, aku membagikan ilmu sekaligus cerita dari hasil pengalaman.
Menjadi fasilitator adek-adek SMA untuk menjelaskan tentang psikotes dan hasilnya


Oktober

Aku bertemu dengan sahabat  SMP, setelah bertahun-tahun tidak bersua.  Akhirnya kami untuk  beberapa hari kembali menjadi partner of crime. Menjelajahi kota Batu, dan menghabiskan waktu dengan mengenang kisah di bangku sekolah. Selain itu, aku juga dipetemukan kembali dnegan salah satu senior yang ku kagumi, tiba-tiba dia datang dengan status sudah menjadi seorang “istri”  dan akan berangkat ke Jepang menyusul sang suami yang berkarir di sana.  Oh…waktu ternyata berjalan sangat cepat kawan, dan telah terjadi begitu banyak perubahan.


November

Di bulan ini saya belajar untuk lebih peduli pada kesehatan dan menurunkan ekspetasi setelah kita sudah berupaya keras matian-matian mewujudkannya. Saat bertugas menjadi tester di daerah Situbondo, untuk pertama kalinya ngedrop akibat penyakit maag hingga mengalami hal yang mengerikan. Aku merasakan ada yang memukul dan menghunus ulu hati, kemudian menarik kepala hingga buram sebagian pandangan, mendesingkan bisikan memekik di telinga hingga tak sanggup lagi menahan, keringat dingin yang meluncur dari ujung kelapa hingga kaki, dan seketika aku tak mengerti harus apa. Aku terkesiap dengan keadaan, dan nyaris ambruk pingsan di depan siswa yang akan test. Memalukan, reputasi sebagai tester yang cukup galak pun runtuh seketika. Hihi. Sejak hari itu aku belajar, untuk tidak memaksakan diri hingga lupa bahwa sudah melampaui batas.


Desember

Di penghujung tahun aku benar-benar bahagia, karena bertemu idola yang Cuma bisa di stalkingin di IG: Psikolog muda Analisa Widyaningrum. Pada bulan yang sama aku bisa kembali menjalani hobi dan minatku  menjadi MC di LP3A (Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Perempuan & Anak) Universitas Muhammadiyah Malang, setelah kuliah hanya satu dua kali nge MC, akhirnya bisa merasakan sensasi menjadi pembawa acara ala2 kegiatan elite universitas. Huah…bersyukur sekali.

Terus Desember membuatku bersama the partner of crime masa kuliah nonton Babang Fakhri si Fedi Nuril meskipun Cuma di bioskop lewat Ayat-ayat Cinta 2, dan berebutan masakan India waktu nunggu jam tayangnya.

 Satu lagi hal yang membahagiaan Desember akhirnya memberikan kesempatan untukku membaca novel yang ku cari2 dengan gratisan: Edensor (Andrea Hirata), dan Petir (Dee Lestari). Meletuplah lagi kebahagiaan itu karena di hari terakhir tahun ini, kakakku yang 2 tahun terdampar di Papua akibat pekerjaan, akhirnya kembali ke rumah, yeah akhirnya pertengkaran kecil ala mas bro dan little sister akan kembali memenuhi ruangan. Senangnya.
With Analisa Widyaningrum
MC di acara peringatan hari ibu dan kajian perempuan dan Anak LP3A UMM


2017 mengajarkan saya untuk memaknai hidup dari sisi yang berbeda, saya berpetualang menemukan passion, impian dan jati diri. Tahun ini mengantarakan saya bertemu dengan banyak orang dari beragam latar belakang, menyimak kajian2 beragam aliran, serta membuat saya semakin cinta dengan membaca buku. Kegilaan menulis pun menjadi letupan gairah yang menggelora. Semakin kesini aku belajar, kadang bahagia itu cukup sederhana, kadang juga tidak. Mimpi apapun jangan disepelekan, sebab ia bisa saja teramu dalam doa lalu bersekongkol dengan, dan seketika terwujud begitu saja.

Terimakasih semuanya…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHAS BANYUWANGI

All About Keluarga 'Lontong Kupang'